Senin, 22 Juni 2015

Sekampret inikah media kita?

Sejak dua hari yang lalu, saya sekilas melihat beberapa teman ngeshare tautan dari TribunnewsDotKom. Berita yang sangat 'wow', berjudul: "Di AS Heboh Makhluk Seram Bawah Tanah Muncul ke Permukaan Bumi." (!!!) Pagi tadi saya buka link itu. Ternyata benar. Tribun mengabarkan penemuan ribuan makhluk aneh oleh NASA, di Amerika!! Makhluk-makhluk menyeramkan itu tinggal di 20 mil bawah tanah, dengan menggunakan terowongan-terowongan rahasia. Fisik makhluk yang disebut 'mole people' tersebut berbeda dengan manusia, karena tangannya berselaput dan bercakar, dan seterusnya. Berawal dari Tribun, beberapa media lain (tentu juga belasan blog) mengkopas "berita" itu. Sedikit di antara yang ngopas adalah Kapanlagi, Tabloidnova, dan tak ketinggalan Bersamadakwah. Tentu saja media yang terakhir menambahinya dengan pertanyaan khas, yakni apakah mole people itu sama dengan Ya'juj dan Ma'juj yang disebut dalam Al-Qur'an? Owh.. Mrongos membaca kabar-kabar itu, saya iseng gugling dengan kata kunci "mole people". Link-link dalam bahasa Inggris pun bermunculan. Tapi isinya ya beda banget sama Tribun. Mole people di situ (misalnya di Newyorktimes dan Newyorkpost, masing-masing diunggah pada tahun 1990 dan 2009) adalah para gelandangan yang menghabiskan puluhan tahun di terowongan-terowongan kereta bawah tanah di New York! Ya, gelandangan! Mereka manusia biasa!! Masih penasaran jangan-jangan ada info lain, saya teruskan searching dengan kata kunci "mole people, NASA". Naaah, ketemulah link berbahasa Inggris yang poin-poin informasinya persis sama dengan Tribun, yaitu dari Burlingtonnews. Cuma satu itu saja yang saya temukan, itu pun tak jelas diaplod tahun berapa. Tak puas dengan satu berita saja, saya teruskan gugling. Dan.. ya Allaah, akhirnya saya nemu link berbahasa Inggris dengan foto-foto makhluk aneh yang sama dengan punyanya Tribun. Link berita kapankah itu? Berita mbahmu. Itu artikel tentang sebuah film science-fiction, yang dibuat pada tahun 1956!! Jelaslah sudah. Apa yang diberitakan Tribunnews pada rubrik "Internasional" adalah terjemahan Burlingtonnews yang nggak jelas kapan munculnya, dengan ilustrasi potongan scene film yang dibikin pada lebih dari setengah abad silam!! Setengah abad silam!!! Sambil ndremimil mengucap seribu nama Tuhan, saya gugling sekali lagi dengan kata-kata kunci berbahasa Indonesia. Dan hadirlah petunjuk-Nya yang terang benderang, bahwa versi yang persis sama dengan "berita" Tribunnews bermunculan pula di blog-blog sampah. Misalnya di Eymanway.blogspot dan Kawanmoe.blogspot. Apakah mereka cuma kopas dari Tribun? Nehi, nehi. Eymanway mengunggah mole people pada tahun 2011, dan Kawanmoe pada 2012. Tiga hingga empat tahun silam!! Artinya, jika ada yang kopas, maka Tribunnews-lah kopaser militan itu. Ya, media grup Kompas-Gramedia itu ngopas blog-blog yang setara levelnya sama 17tahunDotCom! What the f*ck! *** Demi Tuhan, sekampret inikah media kita? Tautan berita Tribun tadi banyak sekali yang ngeshare, dan mereka-mereka itu percaya. Mungkin satu dua orang ngeshare buat ngejek, tapi faktanya saya lihat sendiri banyak yang membaginya sambil terpukau, berdecak, dan ada pula yang mengucap subhanallah. Se-melacur itukah Tribun? Hanya demi menyembah rating?? Saya akan lebih mafhum jika yang mengunggah berita gituan PKSPiyungan, misalnya. Atau yang lain. Mereka yang mengklaim "media alternatif", tapi tampaknya sama sekali tidak memegang lisensi kewartawanan. Saya tentu juga nggak akan menggubris kalau yang ngepost kabar beginian adalah blog-blog busuk pendulang Adsense. Lha tapi Tribun kan isinya wartawan, diakui sebagai media resmi, dan pastinya wartawannya juga dilindungi UU Pers, kan? Oke, oke. Saya paham. Sudah tak terhitung lagi media online (yang media beneran) menghamba rating dengan pelintiran-pelintiran berita, atau minimal pelintiran judul. Tapi basis laporan mereka tetap fakta. Perkara mau mereka racik macam apa itu fakta, biarkan publik semakin cerdas menilainya. Tapi kan ya bukan ala mole people-nya Tribun gini to yaaa! Sekarang, gimana kalau kita tuntut? Hak publik kan ini? Di "berita" Tribun itu ada nama editornya. Tapi saya agak-agak memaafkan dia. Saya yakin dia digencet dengan target jumlah klik oleh bosnya, redaktur Tribun. Kalau gagal, dia mungkin dipecat, nganggur, dan nggak kuat beli beras yang semakin mahal ini. Nah, tapi si redakturnya sendiri (bukan si penulis "berita"nya) gimana? Kalau kita tuntut dia ke pengadilan karena melanggar pasal entah apa, karena pembodohan publik dan sebagainya, apa iya nanti bakalan dibales dengan serangan balik "kriminalisasi wartawan"? Ha?? Atas nama apa?? Kebebasan pers? Kebebasan pers untuk merusak otak jutaan manusia Indonesia?? Kebebasan lambemu njepat!! (Copas fb temen) Beritanya Quote: Original Posted By mole people ► TRIBUNNEWS.COM - Sebuah penemuan mengejutkan terjadi di Amerika Serikat. Satu kaum primitif yang dipanggil Mole People hidup 20 mil di bawah tanah dengan menggunakan terowongan rahasia, mereka memasuki USA. Penemuan ini telah dibuat bukan oleh ahli arkeologi, tetapi oleh saintis NASA yang menggali jauh ke dalam bumi, dan mereka mencoba menyembunyikan keberadaan kaum ini dari pengetahuan publik. Pada awalnya, ada seorang pekerja NASA yang tidak mau disebut telah mengungkapkan gambar-gambar eksklusif and informasi mengenai kaum 'orang gua' ini. "Berita ini harus diberitahu," kata sumber itu. "ini terlalu besar untuk disimpan". Sumber itu telah mengungkapkan beberapa rahasia besar mengenai Mole People. "Mereka tampak ramah", beliau berkata, " Tetapi mereka amat primitif. Kami mencoba berkomunikasi dengan mereka, tetapi sangat susah karena mereka tidak bisa bahasa inggris ". "Mole People, sebagaimana yang kami panggil", kata sumber itu. Situasi ini dikendalikan dengan penuh hati-hati. "Jika salah langkah bisa mengakibatkan makhluk ini menyatakan perang dengan manusia di atas. Kami tidak tahu pasti berapa jumlah mereka ini. Kami baru melihat satu kota sejauh ini, dengan perkiraan 2000 orang Mole tinggal di situ. "Tetapi ada pihak yang menyatakan bahwa mungkin jutaan orang Mole tinggal di kota-kota bawah tanah, bertebaran di bawah muka Bumi," ujarnya. Makhluk menyeramkan di bawah tanah itu memiliki beberapa persamaan dengan manusia, dan juga sedikit perbedaan. "Seperti kita, mereka berjalan dengan dua kaki, tetapi mereka jauh lebih tinggi dari manusia biasa, setinggi 8 ke 10 kaki tinggi. Jari-jari mereka seperti kuku binatang. Dan tangan mereka berselaput, dirancang untuk menggali." "Kulit mereka sangat kuat. Itu untuk menahan panas yang sangat di bawah bumi ". Dapat diamati bahwa terdapat hubungan dan interaksi di antara manusia dengan makhluk ini suatu ketika dahulu - mereka bercakap di dalam bahasa yang hampir sama dengan dialek Navajo Lama. Sumber itu juga menyatakan bahwa kaum Mole ini mempunyai sistem otot-otot yang sangat besar, membuat mereka mampu bertindak ganas. Kekuatan mereka 5 kali lipat lebih besar ketimbang manusia. "Ada seorang anggota ekspedisi itu menyalakan rokok, kaum Mole menganggap itu sebagai satu ancaman dan terus menyerangnya". Mereka mencakar dan menyerang orang tersebut bagaikan kucing hutan. Untungnya dia selamat dan dapat bertahan hidup dari insiden itu. Kaum Mole ini amat berminat dengan dunia atas muka Bumi - pakaian, peralatan dan makanan terutama. Mereka sangat menyukai buah-buahan segar. NASA amat berminat untuk mempelajari kaum Mole. "Kami ingin tahu segala-galanya mengenai mereka - apa yang mereka makan, bagaimana mereka tinggal dan yang paling penting, apakah hubungan mereka dengan kaum manusia". Kami tertanya-tanya jikalau mereka itu ada kaitan dengan manusia di dalam aspek-aspek tertentu. Apakah mereka adalah nenek moyang manusia modern hari ini secara genetis? Pakar berkata terdapat spekulasi yang beragam mengenai kaum Mole. Mereka boleh jadi apa saja, dari Yetis (Bigfoot), makhluk asing dari angkasa atau sisa orang yang selamat dari kota Atlantis Yang Hilang. Pakar juga berkata penemuan ini telah menimbulkan beberapa tanda tanya. Lantas apakah makhluk itu musuh dan suka berperang ataupun peramah yang bisa diajak bekerjasama? Dan bagaimana dengan minyak dan penyimpanan mineral di bawah Bumi? Siapa yang memilikinya, kaum Mole atau kita? Bagaimana dengan NASA dimana misi asalnya adalah untuk meneliti ruang angkasa - telah menjumpai kaum yang hidup di bawah muka Bumi?. Sejauh ini NASA telah menemukan pintu rahasia ke dunia bawah tanah di sekitar Washington State's Mount Shasta, gua Mammoth di Kentucky dan juga gua-gua yang bertebaran sekitar barat daya US mengikut kata sumber. Berabad lamanya manusia telah bercerita tentang keberadaan makhluk di bawah muka Bumi. Sekarang, untuk pertama kalinya, spekulasi itu telah dibuktikan kesahihannya. Tetapi apakah makhluk-makhluk ini kawan ataupun lawan masih tidak diketahui.