Nyonya Heni setahun belakangan ini uring-uringan. Ini lantaran suaminya
beristri lagi dan hari-hari sang suami senantiasa dihabiskan di rumah
istri mudanya. Sengaja Nyonya Heni tidak minta cerai karena dia optimis
bahwa suaminya bakal bisa dia rebut kembali dari cengkeraman istri muda.
Berbagai upaya pun dilakukan Nyonya Heni untuk mendapatkan kembali
mutiaranya yang hilang. Usahanya antara lain dengan menyewa mata-mata
untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang kehidupan suaminya
dengan sang istri muda, termasuk informasi rahasia ranjang mereka:
kenapa sang suami sampai lengket betul dengan istri muda.
Selidik punya selidik, si mata-mata berhasil mendapatkan informasi yang
sangat akurat tentang mengapa suami Nonya Heni begitu betah di kamar
tidur istri muda. Rupanya, dalam setiap kali ritual hubungan biologis,
si istri muda selalu mengawalinya dengan permainan yang mereka biasa
sebut American Breakfast. Konkretnya, si istri muda menyediakan tubuh
polosnya seperti sepotong roti dan di meja samping tempat tidur selalu
tersedia berbagai jenis selai (ada selai nanas, selai srikaya, selai
strawberi) dan juga messes coklat. Selanjutnya, sang suami tinggal
menikmati "rotinya" dengan pilihan rasa sesuai selera pada hari itu.
"Silakan hero-ku kau mau sarapan roti dengan rasa apa, tinggal pilih
saja," begitu rayu si istri muda. Jika pas sedang pingin rasa nanas,
sang suami akan mengoleskan selai nanas di atas "roti" dan melahapnya
habis-habisan. Di hari lain, sang suami pingin "roti" dengan selai
srikaya bertabur messes, dan seterusnya.
Mendengar laporan mata-mata tadi, Nyonya Heni pun tidak mau kalah set.
Dia sadar usianya sudah tidak muda lagi, namun rasa optimisnya
mengalahkan kesadaran akan usia dan bentuk tubuhnya. Dibelinya berbagai
macam selai dan messes di supermarket dan ditatanya dengan rapi di kamar
tidur. Pas jadwal suaminya pulang ke sarang lama, Nyonya Heni pun
segera mempersiapkan dirinya. Dilucutinya segala jenis pakaiannya dan
jadilah dia sepotong "roti" di tempat tidur.
Begitu suaminya masuk kamar, Nyonya Henipun membuka acara "sarapan" dengan berkata:
"Silakan sayangku, kau mau sarapan roti dengan model dan rasa apa, tinggal pilih saja."
"Well" jawab suami, "hari ini kayaknya aku ingin roti itu dipanggang saja!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar